Statistika



DATA DAN PENYAJIAN DATA

DATA

1.      Pengertian Data
Setiap kegiatan yang berkaitan dengan statistika selalu berhubungan dengan data. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian data adalah keterangan yang benar dan nyata. Data adalah bentuk jamak dari datum. Datum adalah keterangan atau informasi yang diperoleh dari satu pengamatan sedangkan data adalah segala keterangan atau informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan. Sehingga, dapat diperoleh bahwa tujuan dari pengumpulan data adalah:
a)      Untuk memperoleh gambaran suatu keadaan
b)      Untuk dasar pengambilan keputusan

2.      Syarat data yang baik
Untuk memperoleh kesimpulan yang tepat dan benar maka data yang dikumpulkan dalam pengamatan harus nyata dan benar, demikian sebaliknya.
Syarat data yang baik diantaranya adalah:
a)      Data harus obyektif (sesuai dengan keadaan sebenarnya)
b)      Data harus mewakili (representatif)
c)      Data harus up to date
d)     Data harus relevan dengan masalah yang akan dipecahkan

3.      Pengambilan Data
Data yang telah dikumpulkan dari suatu observasi disebut data observasi (data).
a)      Menurut cara memperolehnya data data dibagi atas:
1)      Data Primer
Data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti.
Contoh: Pemerintah melalui Biro Pusat Statistik melakukan sensus penduduk tahun 1980 untuk memperoleh data penduduk negara Indonesia.
2)      Data Sekunder
Data yang dikutip dari sumber lain.
Contoh: suatu perusahaan memperoleh data dari laporan yang ada dari Biro pusat Statistik.

b)      Menurut sifatnya
1)      Data kualitatif
Data yang tidak dalam bentuk angka.
Contoh : Mutu barang disupermarket “X” bagus atau jelek.
2)      Data kuantitatif
Data dalam bentuk angka.
Contoh : data hasil ulangan mata pelajaran matematika siswa kelas enam di SD Terban adalah 8,9,6,7,8,9,….. .
Data kuantitatif dibedakan menjadi 2 yaitu:
a)      Data Diskrit
Data yang dikumpulkandarin hasil membilang.
Contoh : keluarga Pak Amir mempunyai 3 anak laki-laki.
b)      Data kontinu
Data yang dikumpulkan dari hasil pengukuran.
Contoh : berat badan siswa kelas enam 40.5 kg, 45 kg, 37 kg, 35 kg, 39 kg.
4. Pengumpulan Data
            Jika kita memperhatikan definisi statistika, maka fungsi pertamanya adalah mengumpulkan data. Proses pengumpulan data ada dua, yaitu sendus dan sampling.
a)      Sensus
Sensus adalah cara pengumpulan data, jika setiap anggota populasi diteliti satu persatu.

b)      Sampling
Sampling adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mencatat atau meniliti sebagian kecil saja dari seluruh elemen yang menjadi objek penelitian. Jadi disini tidak semua anggota polulasi yg diteliti, tetapi hanya sebagian anggota saja yang diteliti. Akan tetapi yang sebagian itu harus menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Dengan demikian sebagian dari anggota populasi itu dikatakan bersifat representatif.

Dalam pengertian sensus dan sampling ada istilah populasi. Istilah populasi sering digunakan dalam mempelajari statistika. Menurut definisi, sebuah populasi mencakup semua anggota dari kelompok yang diteliti. Jadi kita hanya mengamati sebagian anggota dari anggota populasi, dengan sebagian anggota tersebut bersifat representative. Sebagian anggota yang diambil dari populasi disebut sampel.
Untuk memilih sampel dari suatu populasi dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu:
1.      Cara acak
Cara acak adalah cara pemilihan sejumlah anggota dari populasi yang dilakukan sedemikian rupa sehingga anggota-anggota populasi itu mempunyai kemungkinan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel.
Cara pemilihan anggota sampel dapat dilakukan dengan dua car yaitu:
a) Dengan undian
            setiap anggota populasi diberi nomor, kemudian diundi untuk mendapatkan anggota sampel yang diharapkan. Cara seperti ini dilakukan jika jumlah anggota populasinya sedikit.

b) Dengan table bilangan acak
            Dalam hal ini, untuk memilih anggotanya menggunakan table bilangan acak, yaitu table yang berisi sekumpulan bilangan yang dikelompokkan kedalam lima kolom dan lima baris.

2.      Cara tidak acak
Cara tidak acak adalah cara pemilihan sejumlah anggota dari populasi dengans etiap anggotanya tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel. Dalam hal ini, anggota-anggota tertentu saja dari populasi yang akan terpilih menjadi anggota sampel, dan pemilihan anggota-anggota tersebut bersifat subyektif.






PENYAJIAN DATA
1.      Tabel
A . Tabel Biasa
Tabel biasa sering digunakan untuk bermacam keperluan baik bidang ekonomi, sosial, budaya daan lain – lain untuk menginformasikan data dari hasil penelitian atau hasil penyelidikan. Tabel biasa ini biasanya masih dalam bentuk tabel yang sederhana, yang mudah untuk dipahami oleh pembaca atau publik. Contoh :

B. Tabel Kontingensi
Tabel Kontigensi khusus data yang terletak antara baris dan kolom berjenis variabel kategori.
Kinerja Ekonomi Makro Indonesia
Indikator
1997
Suharto
1998
Habibie
1999
Habibie
2000
Gus Dur
2001
Gus Dur Projeksir
1. LPE %
7,82
-13,68
0,02
4,80
3,00
2. Pengangguran,juta
2,7
8,5
>10
>12
>15
3. Inflasi (%)
6,7
67,7
4,00
9,35
>11
4. Nilai Tukar Rp/$
4,460
8,025
7,085
9,675
11,500
5. Ekspor (minyak $)
53.44
48.85
48.67
61.32
68.00
6. Impor(..)
41.69
27.34
24.00
32.89
37.82
7. Neraca berjalan (..)
4.89
4.10
5.79
5.00
4.40
8. Cad devisa (..)
21.40
24.00
29.00
29.40
25.00
9. Utang LN (..)
136.17
146.80
147.60
149.80
150.00
10. Debt,. Service (..)
23.83
24.67
25.20
27.00
28.50
           
C. Tabel Distribusi Frekuensi
1)      Pengertian Distribusi Frekuensi
Jika ada data kuantitatif dibuat menjadi beberapa kelompok maka akan diperoleh daftar distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi adalah penyusunan suatu data mulai dari terkecil sampai dengan terbesar yang membagi banyaknya data ke dalam beberapa kelas. Kegunaan data yang masuk dalam distribusi frekuensi adalah untuk memudahkan data dalam penyajian, mudah dipahami, dan mudah dibaca sebagai bahan informasi, pada gilirannya digunakan untuk perhitungan membuat gamabr statistika dalam berbagai bentu penyajian data.
Dalam distribusi frekeunsi, banyak obyek dikumpulkan dalam kelompok – kelompok berbentuk a – b, yang disebut kelas interval. Kedalam kelas interval dimasukkan semua data mulai dari a samapi dengan b. Urutan kelas interval disusun mulai data terkecil terus kebawah sampai nilai data terbesar. Berturut – turul mulai dari atas diberi nama kelas interval pertama, kelas interval kedua,... kelas interval terakhir. Ini semua ada dalam kolom kiri, kolom kanan berisikan bilangan–bilangan yang menyatakan berapa buah data terdapat dalam setiap kelas interval.
Bilangan – bilangan sebelah kiri kelas interval disebut ujung bawah dan bilangan - bilangan di sebelah kanannya disebut ujung atas. Selisih positif antara tiap dua ujung bawah berurutan disebut panjang kelas interval. Selain itu, ada juga yang disebut dengan batas kelas interval, batas bawah kelas sama dengan ujung bawah dikurangi 0,5 dan batas atas kelas sama dengan ujung atas ditambah dengan 0,5. Untuk data dicatat satu desimal, maka batas bawah sama dengan ujung bawah dikurangi 0,05 dan batas atasnya adalah ujung atas ditambah 0,05, dan begitu seterusnya. Untuk perhitungan nanti, dari tiap kelas interval bisa diambil sebuah nilai sebagai wakil kelas. Yang lebih dikenal adalah tanda kelas interval yang didapat dengan menggunakan aturan : tanda kelas = ½ (ujung bawah + ujung atas).
Kemudian dikenal juga istilah rentang kelas yakni, data terbesar dikurangi data terkecil. Untuk menentukan banyaknya kelas, dengan n banyaknya data, berukuran besar n ≥ 200, kita dapat menggunakan aturan Sturges yaitu :
Banyak kelas = 1 + 3,3 log n
dan hasil akhirnya dijadikan bilangan bulat. Untuk menentukan panjang kelas interval (p) dapat menggunakan aturan p = rentang : banyak kelas.
Distribusi frekuensi terdiri dari dua yaitu distribusi frekensi kategori dan distribusi numerik. Distribusi frekuensi kategori ialah distribusi pengelompokkan datanya disusun berbentuk kata –kata atau didasarkan pada kategori. Distribusi numerik adalah distribusi frekuensi yang penyatuan kelas – kelasnya didasarkan pada angka – angka.
a)      Contoh Distribusi Frekuensi Kategorik
DISTRIBUSI FREKUENSI PESERTA DIKLAT PERJENJANGAN
Jenis Diklat
Frekuensi
Adum
1.500
Adumla
1.200
Spama
750
Spamen
300
Spati
150
Lemhannas
50
Jumlah
3850
b)      Contoh Distribusi Frekuensi Numerik
Distribusi Frekuensi Nilai Statistika Kelas XI SMA
Nilai Interval
Frekuensi
60 – 65
4
66 – 71
5
72 – 77
10
78 – 83
12
84 – 89
6
90 – 95
3
Jumlah
40

2)      Teknik Pembuatan Distribusi Frekuensi
Langkah-langkah teknik pembuatan distribusi frekuensi dilakukan sebagai berikut.
a)      Urutkan data dari terkecil sampai terbesar.
b)      Hitung jarak atau rentangan (R). Rumus : R = data tertinggi – data terendah
c)      Hitung jumlah kelas (K) dengan sturges:
Rumus:            Jumlah Kelas (K) = 1 + 3,3 log n
                        n = Jumlah data
d)     Hitung panjang kelas interval (P). Rumus:    
e)      Tentukan batas data terendah atau ujung data pertama, dilanjutkan menghitung kelas interval, caranya menjumlahkan ujung bawah kelas sampai pada data terakhir.
f)       Buat table sementara (tabulasi data) dengan cara dihitung satu demi satu yang sesuai dengan urutan interval kelas.
Contoh Tabulasi Data
Interval
Rincian
Frekuensi (f)




Jumlah


g)      Membuat table distribusi frekuensi dengan cara memindahkan semua angka frekuensi (f).

Contoh distribusi frekuensi:
Diketahui nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA yang diikuti 40 siswa diperoleh data:
70, 70, 61, 64, 68, 67, 80, 80, 75, 76, 80, 78, 60, 63, 71, 88, 88, 94, 78, 79, 75, 77, 77, 83, 82, 82, 79, 86, 93, 85, 88, 74, 73, 75, 82, 95, 73, 74, 81, 85.
a)      Urutkan data dari terkecil sampai terbesar
60, 61, 63, 64, 67, 68, 70, 70, 71, 73, 73, 74, 74, 75, 75, 75, 76, 77, 77, 78, 78,  79, 79, 89, 80, 80, 81, 82, 82, 82, 83, 85, 85, 86, 88, 88, 88, 93, 94, 95.
b)      Hitung jarak atau rentangan
R = data tertinggi – data terendah
R = 95 – 60 = 35
c)      Hitung jumlah kelas (K) dengan sturges:
K = 1 + 3,3 log n
K = 1 + 3,3 log 40
K = 1 + 3,3 . 1,602
K = 1 + 5, 2866
K = 6,2866
d)     Hitung panjang kelas interval (P)
e)      Tentukan batas kelas interval panjang kelas (P).
(60 + 6) = 66 – 1 = 65
(66 + 6) = 72 – 1 = 71
(72 + 6) = 78 – 1 = 77
(78 + 6) = 84 – 1 = 83
(84 + 6) = 90 – 1 = 89
(90 + 6) = 96 – 1 = 95
f)       Buat tabel sementara dengan cara dihitung satu demi satu yang sesuai dengan urutan interval kelas:
Distribusi frekuensi nilai statistika siswa kelas XI SMA
Nilai Interval
Rincian
Frekuensi
60 – 65
||||
4
66 – 71
||||
5
72 – 77
|||| ||||
10
78 – 83
|||| |||| ||
12
84 – 89
|||| |
6
90 – 95
|||
3
Jumlah
40
g)      Membuat tabel distribusi frekuensi dengan cara memindahkan semua agka frekuensi.
                        Distribusi Frekuensi Nilai Statistika Kelas XI SMA
Nilai Interval
Frekuensi
60 – 65
4
66 – 71
5
72 – 77
10
78 – 83
12
84 – 89
6
90 – 95
3
Jumlah
40

Beberapa bentuk distribusi frekuensi, yaitu:
a)      Distribusi Frekuensi Relatif
b)      Distribusi Frekuensi Kumulatif
(1)   Distribusi Frekuensi Kumulatif (Kurang Dari)
(2)   Distribusi Frekuensi Kumulatif (Lebih Dari)
c)      Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif
(1)   Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif (Kurang dari)
(2)   Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif (Lebih Dari)

A.    Distribusi Frekuensi Relatif
Distribusi frekuensi relatif adalah distribusi yang nilai frekuensinya tidak
dinyatakan dalam bentuk angka mutlak atau nilai mutlak, akan tetapi setiapkelasnya dinyatakan dalam bentuk angka persentase (100%) atau angka relatif. Teknik perhitungan distribusi frekuensi relatif yaitu dengan cara membagi angka distribusi frekuensi mutlak dnegan jumlah keseluruhan distribusi frekuensi (n) dikalikan 100%, atau dengan rumus:
f relatif kelas-1 = 4/40 x 100% = 10%
f relatif kelas-2 = 5/40 x 100% = 12,5%
f relatif kelas-3 = 10/40 x 100% = 25%
f relatif kelas-4 = 12/40 x 100% = 30%
f relatif kelas-5 = 6/40 x 100% = 15%
f relatif kelas-6 = 3/40 x 100% = 7,5%
Dari hasil diatas, dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi relatif.
Distribusi Frekuensi Relatif Nilai Statistika Kelas XI SMA
Nilai Interval
Frekuensi
f ( relatif)
60 – 65
4
10%
66 – 71
5
12,5%
72 – 77
10
25%
78 – 83
12
30%
84 – 89
6
15%
90 – 95
3
7,5%
Jumlah
40
100,00%



B.     Distribusi Frekuensi Kumulatif
Distribusi frekuensi kumulatif ( fkum) adalah distribusi frekuensi yang nilai frekuensinya (f) diperoleh dengan cara menjumlahkan frekuensi demi frekuensi. Distribusi frekuensi kumulatif dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari (menggunakan tepi atas).
2. Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari (menggunakan tepi bawah).
Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA yang diikuti 40 siswa diperoleh data:
70, 70, 61, 64, 68, 67, 80, 80, 75, 76, 80, 78, 60, 63, 71, 88, 88, 94, 78, 79, 75, 77, 77, 83, 82, 82, 79, 86, 93, 85, 88, 74, 73, 75, 82, 95, 73, 74, 81, 85.

Distribusi Frekuensi Nilai Statistika Kelas XI SMA
Nilai Interval
Frekuensi
Tepi Bawah
Tepi Atas
60 – 65
4
59,5
65,5
66 – 71
5
65,5
71,5
72 – 77
10
71,5
77,5
78 – 83
12
77,5
83,5
84 – 89
6
83,5
89,5
90 – 95
3
89,5
95,5
Jumlah
40



Dari tabel diatas dapat dibuat daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari seperti berikut.
Distribusi Frekuensi kumulatif (kurangdari)     Distribusi Frekuensi kumulatif (Lebih dari)
Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA                  Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA
Nilai
fkum
≤ 59,5
0
≤ 65,5
4
≤ 71,5
9
≤ 77,5
19
≤ 83,5
31
≤ 89,5
37
≤ 95,5
40
Nilai
fkum
≥ 59,5
40
≥ 65,5
36
≥ 71,5
31
≥ 77,5
21
≥ 83,5
9
≥ 89,5
3
≥ 95,5
0

                      
              






C.    Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif
Distribusi frekuensi kumulatif relatif adalah distribusi frekuensi yang mana nilai frekuensi kumulatif diubah menjadi nilai frekuensi relatif atau dalam bentuk persentase (%) atau dengan rumus:
Table distributif frekuensi kumulatif relatif dibagi menjadi dua, yaitu:
1.      Distributif frekuensi kumulatif relatif (kurang dari)
f kum(%) = 4/40 x 100% = 10%
f kum(%) = 9/40 x 100% = 22,5%
f kum(%) = 19/40 x 100% = 47,5%
f kum(%) = 31/40 x 100% = 77,5%
f kum(%) = 37/40 x 100% = 92,5%
f kum(%) = 40/40 x 100% = 100%
Distribusi Frekuensi kumulatif relatif (kurangdari)    
Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA                 
Nilai
fkum
≤ 65,5
10%
≤ 71,5
22,5%
≤ 77,5
47,5%
≤ 83,5
77,5%
≤ 89,5
92,5%
≤ 95,5
100%









2.      Distributif frekuensi kumulatif relatif (Lebih dari)
f kum(%) = 40/40 x 100% = 100%
f kum(%) = 36/40 x 100% = 90%
f kum(%) = 31/40 x 100% = 77,5%
f kum(%) = 21 /40 x 100% = 52,5%
f kum(%) = 9/40 x 100% = 22,5%
f kum(%) = 3/40 x 100% = 7,5%



Distribusi Frekuensi kumulatif relatif (Lebih dari)    
Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA                 
Nilai
fkum
≥ 59,5
100%
≥ 65,5
90%
≥ 71,5
77,5%
≥ 77,5
52,5%
≥ 83,5
22,5%
≥ 89,5
7,5%










    2.       GRAFIK
               Grafik adalah lukisan pasang surutya suatu keadaaan dengan garis atau gambar (tentang turun naiknya hasil satistik). Apabila data yang disusun rapi berbentuk distribusi frekuensi dapat digambarkan dengan cara membuat grafik yaitu : histogram, polygon frekuensi, dan ogive.
a.      Histogram
                 Dari suatu data yang diperoleh dapat disusun dalam tabel distribusi frekuensi dan disajikan dalam bentuk diagram yang disebut histogram. Jika pada diagram batang, gambar batang-batangnya terpisah maka pada histogram gambar batang-batangnya berimpit. Histogram ialah grafik yang menggambarkan suatu distribusi frekuensi dengan beberapa segi empat. Langkah –langkah membuat histogram, yaitu:
1)      Buatlah absis dan ordinat
Absis ialah sumbu mendatar (X) menyatakan nilai.
Ordinat ialah sumbu mendatar (Y) menyatakan frekuensi.
2)      Berikan nama pada masing-masing sumbu dengan cara, sumbu absis diberi nama nilai dan ordinat diberi nama frekuensi.
3)      Buatlah skala absis dan ordinat.
4)      Buatlah batas kelas dengan cara:
a)      Ujung bawah interval kelas dikurangi 0,5
b)      Ujung atas interval kelas ditambah 0,5.
60 – 0,5 = 59,5
65 + 0,5 = 65,5
71 + 0,5 = 71,5
77 + 0,5 = 77,5
83 + 0,5 = 83,5
89 + 0,5 = 89,5
95 + 0,5 = 95,5



5)      Membuat tabel distribusi frekuensi unutk histogram sebagai berikut:

Distribusi Frekuensi
Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA
Nilai
Batas Kelas
Frekuensi (f)

59,5
4
60 – 65
65,5
5
66 – 71
71,5
10
72 – 77
77,5
12
78 – 83
83,5
6
84 – 89
89,5
3
90 – 95
95,5

Jumlah
40

6)      Membuat grafik histogram, sebagai berikut.
    

b.      Poligon Frekuensi
            Poligon frekuensi ialah grafik garis yang menghubungkan nilai tengah tiap sisi atas yang berdekatan dengan nlai tengah jarak frekuensi mutlak masing-masing. Perbedaan antara histogram dan polygon frekuensi adalah : 1. Histogram menggunakan batas kelas sedangkan poligon mnggunakan titik tengah, dan 2. Grafik histogram berwujud segi empat sedangkan grafik poligon berwujud garis-garis atau kurva yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
      Poligon frekuensi dapat dibuat dengan langkah-langkah, sebagai berikut:
1.      Buatlah titik tengah kelas dengan cara: Nilai yang terdapat ditengah interval kelas atau nilai ujung bawah kelas ditambah nilai ujung atau kelas dikalikan setengah, sebagai berikut:
(60 + 65) x ½ = 62,5
(66 + 71) x ½ = 68,5
(72 + 77) x ½ = 74,5
(78 + 83) x ½ = 80,5
(84 + 89) x ½ = 86,5
(90 + 95) x ½ = 92,5
2.      Buatlah tabel distribusi frekuensi untuk membuat histogram .
Distribusi Frekuensi Nilai Statistika Kelas XI SMA
Nilai Interval
Titik Tengah Kelas
Frekuensi
60 – 65
62,5
4
66 – 71
68,5
5
72 – 77
74,5
10
78 – 83
80,5
12
84 – 89
86,5
6
90 – 95
92,5
3
Jumlah
40








3.      Membuat grafik poligon frekuensi.

c.       Ogive
Ogive ialah distribusi frekuensi kumulatif yang menggambarkan diagramnya dalam sumbu tegak  dan mendatar atau eksponensial. Ogive terbagi dua yaitu: Ogive naik dan ogive turun. Daftar frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari dapat disajikan dalam bidang Cartesius. Tepi atas (67,5; 70,5; …; 82,5) atau tepi bawah (64,5; 67,5; …; 79,5) diletakkan pada sumbu X sedangkan frekuensi kumulatif kurang dari atau frekuensi kumulatif lebih dari diletakkan pada sumbu Y. Apabila titik-titik yang diperlukan dihubungkan, maka terbentuk kurva yang disebut ogive. Ada dua macam ogive, yaitu ogive naik dan ogive turun. Ogive naik apabila grafik disusun berdasarkan distribusi frekuensi kumulatif kurang dari. Sedangkan ogive turun apabila berdasarkan distribusi frekuensi kumulatif lebih dari. Ogive naik dan ogive turun data di atas adalah sebagai berikut.

·         Ogive naik (Ogive Positif)
                                                 Distribusi Frekuensi kumulatif (kurangdari)
       Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA
Nilai
fkum
≤ 59,5
0
≤ 65,5
4
≤ 71,5
9
≤ 77,5
19
≤ 83,5
31
≤ 89,5
37
≤ 95,5
40








·         Ogive Turun (Ogive Negatif)
Distribusi Frekuensi kumulatif (Lebih dari)
Nilai ujian statistika siswa kelas XI SMA
Nilai
fkum
≥ 59,5
40
≥ 65,5
36
≥ 71,5
31
≥ 77,5
21
≥ 83,5
9
≥ 89,5
3
≥ 95,5
0







4.      DIAGRAM
            Diagram ialah gambaran untuk memperlihatkan atau menerangkan sesuatu data yang akan disajikan.
a.      Diagram Batang
Diagram batang adalah diagram berdasarkan data berbentuk kategori. Diagram ini banyak digunakan untuk membandingkan data maupun menunjukkan hubungan suatu data dengan data keseluruhan. Diagram ini penyajian datanya dalam bentuk batang, sebuah batang melukiskan jumlah tertentu dari data.
Cara menggambar diagram batang yaitu diperlukan sumbu tegak (vertikal) dan sumbu mendatar (horizontal) yang berpotongan tegak lurus. Sumbu tegak maupun sumbu mendatar dibagi eberapa bagian dengan skala nilai yang sama, walaupun demikian skala (ukuran) antara sumbu tegak dengan sumbu mendatar  tidak perlu dibuat sama, disesuaikan dengan penampilan diagramnya.
3.jpg

b.      Diagram Garis
Diagram garis adalah suatu diagram yang digunakan berdasarkan suatu waktu, biasanya waktu yang digunakan dalam bulan atau tahun. Kegunaan diagram garis adalah untuk dapat melihat gambaran tentang perubahan peristiwa dalam suatu periode (jangka waktu) tertentu.

5.jpg
c.       Diagram Lingkaran
Penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran didasarkan pada sebuah lingkaran yang dibagi-bagi dalam beberapa bagian sesuai dengan macam data dan perbandingan frekuensi masing-masing data yang disajikan. Langkah-langkah membuat diagram lingkaran:
1.      Ubahlah setiap perubahan nilai data disesuaikan dengan nilai data tersebut ke dalam derajat.
2.      Buatlah lingkaran (360˚) lalu bagilah lingkaran tersebut menjadi beberapa bidang.
3.      Setiap bidang menggambarkan kategori data.
2.jpg


d.      Diagram Lambang
Diagram gambar sering dipakai untuk memperoleh gambaran kasar sesuatu peristiwa. Pada diagram ini sebuah gambar mewakili jumlah tertentu dari data. Lambang yang digunakan harus sesuai dengan objek yang diteliti. Misalnya, data yang digunakan mengenai jumlah siswa, maka lambing yang digunakan adalah gambar orang. Kesulitan yang sering dihadapi ialah ketika menggunakan bagian gambar yang tidak sesuai dengan wakil gambar untuk jumlah tertentu.







                         DAFTAR PUSTAKA
http://p4tkmatematika.org/downloads/sd/Statistika.pdf, diakses tanggal 21 september 2011, 15:30.
Herrhyanto, Nar dan Akid Hamid. 1993. Statistika Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Riduwan. 2009. Dasar-dasar statistika. Bandung: Alfabeta.

1 komentar:

  1. Terbuka konsultasi dan diskusi statistik terapan yang bermanfaat untuk penelitian ilmiah, silahkan kunjungi website Riads Solution Statistics Research & Information Technology Consulting | www.riadsolution.com

    BalasHapus